KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami sampaikan pada Sumber dari segala Ilmu Pengetahuan, Sang Maha
Kuasa Allah SWT, yang telah memberikana kami nikmat kesempatan dan
kesehatan sehingga dapat menyelesaikan makalah dalam bentuk yang sangat
sederhana ini. Tak lupa shawalat serta salam kami curahkan pada Baginda Besar
yang telah menyebarkan agama Islam yang sudah terbukti kebenaranya dan semakin
terbukti kebenarannya Rasulullah Muhammad SAW.
Kami menyadari bahwa makalah Sistem Informasi Manajemen(SIM) ini
masih jauh dari tingkat kempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang dapat membangun dimasa yang akan datang. Kami juga sangat
berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami, baik dalam segi
motivasi, penulisan, dan output dari penyelesaian makalah ini.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas amal yang telah diberikan
kepada kami dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya dan
masyarakat pada umumnya. Amiin
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Abad 20 yang lalu serinng disebut
abad informasi karena kenyataan bahwa informasi sangat penting dalam kehidupan
manusia, termasuk juga dalam kehidupan bisnis.dengan informasi manusia dapat
memperoleh apa yang telah terjadi pada lingkungannya bahkan dari luar
lingkungannya. Informasi dari berbagai unsur perusahaan menjadi perhatian bagi para
manajer perusahaan dalam pelaksanaan transaksi-transaksi yang dilakukan
perusahaan.
Tanpa informasi internal maupun
informasi eksternal, sulit bagi para menajer untuk mengambil berbagai keputusan
dalam perusahaan. Informasi internal harus disiapkan sendiri oleh berbagai
unsur perusahaan, sedangkan informasi eksternal diperoleh baik dari alat-alat
komunkasi modern seperti mass-media, alat-alat komunikasi seperti telepon,
handphone, TV, atau dari internet.
Kemajuan alat komunikasi pada
melinium ketiga semakin mempermudah perolehan informasi dari berbagai sumber
untuk berbagai kepentingan terutama dalam berbagai pengambilan keputusan
didalam perusahaan, itulah sebabnya sangat dirasakan pentingnya mengelolah
informasi secara terintegrasi pada setiap organisasi perusahaan. Oleh
karena itulah focus utama dari system informasi manajemen adalah bagaimana
mengelolah informasi sebaik-baiknya agar dapat menjadi alat pembantu bagi
setiap manajer dalam pengambilan keputusan.
System informasi manajemen telah aada
jauh sebelum teknologi informasi yang berbasiskan computer hadir. Akan tetapi
dengan adanya computer sebagai salah satu bentuk revolusi dalam teknologi
informasi, computer telah dengan menakjubkan mampu memproses data secara cepat
dan akurat bahkan menyajikan informasi yang sekiranya dilakukan secara menual
tanpa bantuan computer memerlukan waktu berhari-hari bahkan bermingggu-mingggu
Dalam kenyataannya Peran System
Informasi Manajemen akan lebih terasa bagi perusahaan-perusahaan besar.
Bagi perusahaan-perusahaan besar, kebutuhan untuk mengumpulkan data dan
informasi secara skala besar dan dalam waktu yang cepat lebih dirasakan
kepentinganya berbanding dengan perusahaan-perusahaan menengah apalagi kecil.
Oleh karena itu, dalam aplikasinnnya, suatu perusahaan perlu menimbang-nimbang
kepentingan penggunaan system informasi ini diantaranya berdasarkan dari skala
perusahaan, jumlah tenaga kerja, pola kominikasi serta jaringan perusahaan
dalam dunia bisnis dalam lingkungannya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Mengapa kita perlu mempelajari Sistem Informasi Manajemen?
2. Bagaimana System Informasi Manajemen mengubah Bisnis?
BAB
II
TINJAUAN TEORI
2.1 INFORMASI
Konsep Dasar Informasi
Terdapat beberapa definisi, antara lain :
1. Data yang diolah menjadi
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
2. Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang
dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian. Sebagai contoh,
informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik, akan mengurangi
ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi akan dilakukan.
Nilai Informasi
Suatu informasi
dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya
mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir
keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai
efektivitasnya.
Berikut
beberapa pengertian informasi menurut dari para ahli
1. Menurut Gordon B. Davis : Informasi merupakan data yang
telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat
dalam mengammbil keputusan saat ini atau saat akan mendatang.
2. Menurut RJ. Beishon : Informasi
yaitu mencakup issarat dan data yang diterima seorang manajer sehari-hari,
apakah itu mencakup pekerjaannya ataupun tidak
3. Menurut Davis (1992) : informasi
merupakan kelompok teratur, studi yang mewakili kuantitas tindakan, benda dan
sebagainya. Data berbentuk karakter yang dapat berupa alfabet, angka maupun
simbol-simbol khusus.
4. Menurut Burch dan Stater : Dalam informasi harus memperhatikan
beberapa sifat, diantaranya :
·
Accessibility
(siafatnya mudah diperoleh)
·
Accuracy (sifat luaus dan
lengkapnya)
·
Comprehensivenss
(ketilitian)
·
Approciativenes
(kecocokan)
·
Time
Lessens (ketepatan waktu)
·
Clearity
(kejelasan)
·
Flexibility
(keluwesan)
·
Unsuspiciouns
(tidak ada prasangka)
·
Quantifiable
(dapat dibuktikan)
·
Conformity
(dapat diukur)
2.2 SISTEM
Konsep Dasar Sistem
Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu
kumpulan unsur atau komponen yang terorganisasi, berinteraksi dan saling
tergantung satu sama lain. Ada dua pendekatan yang dapat dilakukan untuk
mendefinisikan sebuah sistem, yaitu :
1. Tinjauan atas dasar fasilitas (
komponen / elemen)
Sistem yaitu kumpulan komponen yang
saling berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2. Tinjauan atas dasar aktivitas (
prosedur )
Sistem yaitu suatu jaringan kerja
dari prosedur-prosedur yang berupa urutan kegiatan yang saling berhubungan dan
bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
Berikut
beberapa pengertian sistem menurut dari para ahli :
1.
Menurut
Ludwig Von Bertalaffy : System
adalah seperangkat unsure-unsur yang terikat dalam suattu relasi diantara
unsur-unsur tersebut dalam lingkungannya.
2.
Menurut
Gordon B. Davis
: Sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang
beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud.
3.
Menurut
John-A Becckett : Sistem
adalah kumpulan system-sistem yang berinteraksi.
4.
Menurut
Starer dalam Moekijat(1993) : suatu sistem dapat dirumuskan sebagai setiap kumpulan
bagian-bagian atau sub sistem yang disatukan, yang dirancang untuk mencapai
suatu tujuan.
5.
Menurut
Murdick (1993) : sistem
adalah seperangkat elemen yang membentuk kegiatan atau suatu prosedur/bagian
pengolahan yang mencari suatu tujuan atau tujuan-tujuan bersama dengan
mengoperasikan data atau barang pada waktu tertentu untuk menghasilkan
informasi atau energi atau barang.
6.
Menurut
James Havery :
sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian
komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk
berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah
ditentukan.
7.
Menurut
John Mc Manama :
sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang
saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai
suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efesien.
8.
Menurut
C.W. Churchman : sistem
adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan
seperangkat tujuan..
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Menurut Gordon B. Davis : Sistem Informasi Manajemen
adalah suatu system manusia/mesin yang terpadu yang menyediakan informasi yang
mendukung fungsi-fungsi operasi manajemen dan pengambilan keputusan didalam
organisasi.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Sistem
Informasi Manajemen
Sistem merupakan
suatu totalitas himpunan bagian-bagian yang satu sama lain berinteraksi dan
bersama-sama beroperasi mencapai suatu tujuan tertentu didalam suatu
lingkungan, sedangkan Informasi merupakan data yang telah diolah
menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan Manajemen adalah
ketatalaksanaan proses pengunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai
sasaran tertentu. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem
Informasi Manajemen(SIM) adalah suatu system manusia/mesin yang terpadu
yang menyediakan informasi untuk mendukung fungsi-fungsi operasi manajemen dan
pengambilan keputusan di dalam organisasi. Adapun SIM juga dappat
didefenisikan sebagai suatu pendekatan dalam menajemen untuk mengumplkan data,
memproses dat tersebut dan menganalisnya untuk menghasilkan data dan menyajikan
informasi sebagai landasan untuk pengambilan keputusan perusahaan.
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia,
seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk
mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa
informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang
mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami
ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil
keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan
mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu,
sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.
Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak
informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data).
Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain
sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system).
Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas
adalah tujuan dalam mendesain sistem baru. Sebuah perusahaan
mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa menjalankan
kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan pembayaran
atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan
pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti
suatu prosedur standar tertentu. Komputer bermanfaat utnuk tugas-tugas
pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi menajemen
melkasanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem pengolahan
data. Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan komputer untuk
menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi pengambilan keputusan.
Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah
bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan
transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari
sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi
manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dair sumber daya sistem informasi
untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian
manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung
perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen. Sistem ini
menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data
base”.
Pada dasarnya orang dapat membahas sistem
informasi manajemen tanpa komputer, tetapi adalah kemampuan komputer yang
membuat SIM terwujud. Persoalannya bukan dipakai atau tidaknya komputer dalam
sebuah sistem informasi manajemen, tetapi adalah sejauh mana berbagai proses
akan dikomputerkan. Gagasan suatu sistem informasi/keputusan berdasarkan
komputer berarti automatisasi total. Konsep sistem manusia/mesin menyiratkan
bahwa sebagian tugas sebaiknya dilaksanakan oleh manusia, dan lainnya lebih
baik dilakukan oleh mesin. Dalam sebagian terbesar persoalan, manusia dan mesin
membentuk sebuah sistem gabungan dengan hasil yang diperoleh melalui
serangkaian dialog dan interaksi antara komputer dan seorang manusia pengolah.
Kenyataan bahwa sebuah SIM adalah berdasarkan komputer berarti bahwa para
perancang harus memilih pengetahuan cukup mengenai komputer dan penggunaannya
dalam pengolahan informasi. Konsep manusia/mesin bahwa perancang sebuah sistem
informasi manajemen harus memahami kemampuan manusia sebagai pengolah informasi
dan perilaku manusia dalam mengambil keputusan.
3.2 Komponen
dalam Sistem Informasi Manajemen
Bagi perusahaan-perusahaan besar, kepetingan system informasi manajemen rasanya
sudah tidak dapat diabaikan. Sistem infomarsi menajemen dibeberapa perusahaan
besar setidak-tidaknya memiliki 5 komponen, yaitu :
1. Sistem Pemprosesan Data (Data
Proscesing System)
Dimana system ini merupakan subsistem dari SIM yang melakukan proses
penyesuaian (update) atas berbagai database yang terdapat dalam perusahaan dan
menyajikannya dalam bentuk informasi terkini sebagaimana dibutuhkan oleh
manajemen perusahaan. System pemprosesan data ini dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu batch processing dan online processing. Pemprosesan
data secara batch adalah pengaupdatean database melalui pengumpalan data pada
satu periode tertentu untuk kemudian dilakukan update pada satu waktu tertentu
secara serentak. Pemprosesan data secara online adalah pendekataan yang
melakukan update terus-menerus mengikuti proses pemasukan data yang terbaru.
2. Sistem Pelaporan Manajemen (
Management Reporting System)
Sistem pelaporan manajemen mengumpulkan data untuk kemudian diproses untuk
menghasilkan informasi atau laporan yang diperlukan oleh manajer dalam
menentukan perencanaan dan mengambil keputusan. Beberapa jenis pelaporan
manajemen yang sudah dikenal dan dinyatakan, sebagai berikut :
1. Laporan Detail (Detail Report).
Laporan yang memuat informasi detail dari setiap transaksi yang dilakukan oleh
perusahaan berdasarkan waktunya serta informasi detail lainnya.
2. Laporan Ringkas(Summary Report).
Laporan ini memuat beberapa informasi penting yang diperlukan, yaitu pada
manajemen pada level yang lebih tinggi.
3. Laporan Pengecualian(Exception
Report). Merupakan laporan yang menyampaikan beberapa penyimpangan atas
strandar tertentu yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
4. Laporan Atas Permintaan(On Demand
Report). Laporan ini dilaporkan atas dasar permintaan saja.
3. Sistem Pendukung Dalam Pengambilan
Keputusan(Decision Support System)
System ini secara terprogram mampu menjawab beberapa kasus dalam perusahaan
yang menyangkut jawaban atas pertanyaan “bagamana apabila”. Decision Support System
(DSS) dapat dikatakan sebagai sistem
komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari
masalah semi-terstruktur yang spesifik.
Tujuan dari Decision Support System (DSS)
antara lain adalah :
·
membantu manajer membuat
keputusan untuk memecahkan masalah semi struktur
·
mendukung penilaian manajer
bukan mencoba menggantikannya
·
meningkatkan efektifitas
pengambilan keputusan seorang manajer dari pada efisiensinya.
Tahap-tahap dalam pengambilan keputusan
antara lain adalah :
·
kegiatan intelijen,
·
kegiatan merancang,
·
kegiatan memilih dan menelaah.
Kegiatan intelijen ini
merupakan kegiatan mengamati lingkungan untuk mengetahui kondisi-kondisi yang
perlu diperbaiki. Kegiatan ini merupakan tahapan dalam perkembangan cara
berfikir. Untuk melakukan kegiatan intelijen ini diperlukan sebuah sistem
informasi, dimana informasi yang diperlukan ini didapatkan dari kondisi
internal maupun eksternal sehingga seorang manajer dapat mengambil sebuah
keputusan dengan tepat.
Kegiatan merancang
merupakan sebuah kegiatan untuk menemukan, mengembangkan dan menganalisis
berbagai alternatif tindakan yang mungkin untuk dilakukan. Tahap perancangan
ini meliputi pengembangan dan mengevaluasi serangkaian kegiatan alternatif.
Pertimbangan-pertimbangan utama telah diperkenalkan oleh Simon untuk melakukan
tahapan ini, apakah situasi keputusan ini terprogram atau tidak. Sedangkan
kegiatan memilih dan menelaah ini digunakan untuk memilih satu rangkaian
tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia dan melakukan penilaian terhadap
tindakan yang telah dipilih.
Perangkat
lunak DSS sering disebut juga dengan DSS generator. DSS generator ini
berisi modul-modul untuk database, model dan dialog manajemen. Modul database
ini menyediakan beberapa hal, seperti: creation, interrogation dan maintenance
untuk DSS database. DSS database memiliki kemampuan untuk menemukan sistem
database yang telah disimpan. Sedangkan modul model digunakan untuk menyajikan
kemampuan membuat, menjaga dan memanipulasi ke dalam bentuk model matematika.
Model dasar ini menampilkan electronic spreadsheet. Model dialog
digunakan untuk menarik perhatian para pengguna untuk berhubungan langsung
antara pengguna dengan komputer dalam mencari solusi.
DSS digunakan dalam suatu perusahaan
dengan alasan :
·
Perusahaan beroperasi pada
ekonomi yang tidak stabil.
·
Perusahaan dihadapkan pada
kompetisi dalam dan luar negeri yang meningkat.
·
Perusahaan menghadapi
peningkatan kesulitan dalam hal melacak jumlah operasi-operasi bisnis.
·
Sistem komputer perusahaan
tidak mendukung peningkatan tujuan perusahaan dalam hal efisiensi,
profitabilitas dan mencari jalan masuk di pasar yang benar-benar menguntungkan.
Sedangkan
Dampak dari pemanfaatan Decision Support System (DSS) antara lain :
·
Masalah-masalah semi
struktur dapat dipecahkan.
·
Problem yang kompleks dapat
diselesaikan.
·
Sistem dapat berinteraksi
dengan pemakainya.
·
Dibandingkan dengan
pengambilan keputusan secara intuisi, pengambilan keputusan dengan DSS dinilai
lebih cepat dan hasilnya lebih baik.
·
Menghasilkan acuan data
untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer yang kurang
berpengalaman.
·
Untuk masalah yang
berulang, DSS dapat memberi keputusan yang lebih efektif.
·
Fasilitas untuk mengambil
data dapat memberikan kesempatan bagi beberapa manajer untuk berkomunikasi
dengan lebih baik.
·
Meningkatkan produktivitas
dan kontrol dari manajer.
4. Sistem Otomasi Kantor (Office
Automatic System)
Otomatisasi dalam bahasa Inggris
disebut automation memiliki padanan kata mechanization dan
computerization (Lernout & Hauspie Speech Products N.V., 1993). Automation
memiliki dua makna yaitu 1) the use of automatic equipment to save mental
and manual labour (penggunaan peralatan otomatis untuk menghemat pikiran
dan tenaga) dan 2) the automatic control of the manufacture of a product
through its successive stages (kendali otomatis dalam pembuatan suatu
produk dengan tahapan yang sistematis). Mechanization yang memiliki kata
kerja mechanize memiliki arti give a mechanical caracter to (menerapkan
sistem mekanis), dan compurization dengan kata kerja computerize
mengandung makna 1) equip with a computer, install a computer in (menggunakan
komputer) dan 2) store, perform, or produce by computer (menyimpan,
melaksanakan, atau menghasilkan dengan komputer) (AND Complex for Windows,
1993).
Uraian definisi otomatisasi di atas,
menunjukkan esensi makna otomatisasi yaitu proses penggunaan peralatan otomatis
yang memiliki sistem kerja sistematis. Otomatisasi akan berdampak pada
pengurangan penggunaan tenaga manusia, yang tentu saja akan menimbulkan masalah
tersendiri dan akan kita bahas dalam sub bab yang akan datang.
Otomatisasi sangat berkaitan erat
dengan mekanisasi dan komputerisasi. Hal ini mengisyaratkan bahwa otomatisasi
berarti penggunaan alat-alat mekanis dan lebih khususnya komputer. Dengan kata
lain, membahas otomatisasi berarti mengupas berbagai peralatan mekanis dan
komputer, tentu saja dengan tetap memperhatikan relevansinya dengan objek yang
diotomatisasi, dalam hal ini perkantoran. Terkait kegiatan yang berhubungan
dengan pelayanan (services) dalam perolehan, pencatatan, penyimpanan,
penganalisaan, dan pengkomunikasian informasi. Cakupan aktivitas perkantoran
meliputi kegiatan-kegiatan seperti pencatatan, pembuatan dan pengolahan naskah
(word processing); penyajian/display, pengelompokan/sortir, dan kalkulasi data
(spreadsheet); pengelolaan database; melakukan perjanjian, pertemuan, dan
penjadwalan (appointment); presentasi; korespondensi; dokumentasi; dan
sebagainya.
Otomatisasi perkantoran berarti
pengalihan fungsi manual peralatan kantor yang banyak menggunakan tenaga
manusia kepada fungsi-fungsi otomatis dengan menggunakan peralatan mekanis
khususnya komputer. Waluyo (2000) menegaskan bahwa era otomatisasi perkantoran
dimulai bersamaan dengan berkembangnya teknologi informasi, penggunaan
perangkat komputer untuk keperluan perkantoran.
Otomatisasi penting dilakukan dalam
upaya meraih efektivitas dan efisiensi proses/kegiatan perkantoran. Seiring
dengan desakan global dan perkembangan teknologi informasi yang menuntut
terselesaikan proses pengolahan informasi secara cepat dan akurat, kebutuahn
peralihan metode dari manual ke otomatis sudah menjadi keniscayaan untuk segera
dipenuhi. Namun, bukan berarti dengan serta merta meninggalkan seluruh proses
manual dan memangkas tenaga kerja, sebab banyak aspek-aspek lain yang harus
menjadi pertimbangan dalam melakukan otomatisasi
Sistem otomasi kantor ini merupakan
sistem komunikasi. Komunikasi dalam perusahaan dan kantor pada masa ini
memanfaatkan jaringan komputer untuk melakukan komunikasi satu sama lain
melalui komputer yang terkoneksi melalui jaringan tertentu. Dianatar sistem
aplikasi ini adalah :
1. System Pemprosesan Kata (Word
Processing System), yaitu system untuk mengirimkan pesan-pesan kepada
pegawai-pegawai
2. Sistem Surat Elektronik (E-mail
System), yaitu system untuk melakukan komunikasi secara langsung kepada staf
lain sekalipun berbeda ruangan atau tempat.
3. Sistem Penjadwalan Depeartemen (Departement
Scheduling System), yaitu system untuk melakukan penjadwalan pertemuan dan
berbagai aktivitas dalam sebuah perusahaan.
4. Telepon Seluler (Celuler Phone),
yaitu jasa pemakaina telepon yang bias digunakan dan dihubungkan dimanapun
seseornag berada.
5. Sistem Peranta (Pager System), yaitu
jasa pengiriman pesan singkat melalui operator tertentu.
5. Sistem Pintar (Expert System)
Sistem pintar adalah system komputer
yang memberikan informasi kepada manajer, hal-hal yang biasanya dibutuhkan dan
diperoleh dari seorang pakar atau konsultan. Ilmu kecerdasan buatan merupakan
salah satu diantaranya. Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) adalah
ilmu pengetahuan tentang bagaimana membuat suatu peralatan (mesin) sedemikian
rupa sehingga menyerupai kepandaian manusia, dimana bekerja berdasarkan symbol-simboldan
metoda non algoritmik guna memecahkan suatu persoalan. Sistem Pakar (Expert
System) adalah bagian dari ilmu kecerdasan buatan dimana berupa perangkat
lunak komputer yang mempunyai keahliah tertentu. Keahlian yang dimilikinya
bersumber pada ilmu pengetahuan (knowledge) dan ditambah dengan pengalaman
praktis yang dimiliki oleh seorang pakar (Expert). Dengan kemampuan
demikian, Sistem Pakar akan sangat berguna sebagai alat bantu (tool) dalam
menyelesaikan masalah yang rumit. Pada makalah ini dibahas tentang aplikasi
dari Sistem Pakar untuk membantu suatu pengelolaan instrumentasi alat ukur dari
suatu sistem akuisisi data. Sistem akuisisi data adalah suatu sistem perolehan
data dari suatu pengukuran, data yang diperoleh disimpan dalam komputer untuk
pengolahan lebih lanjut. Sistem akuisisi data terdiri dari pengkuran,
pengumpulan dan pengolahan data. Elemen dasar pada sistem ini yaitu sensor,
alat ukur elektronik (instrumentasi), antarmuka (interface) dan
perangkat komputer. Untuk mendapatkan hasil yang baik dari sistem ini
diperlukan pula kualitas dan tingkat kondisi yang "sehat" (baik) dari
setiap elemen. Dengan demikian diperlukan adanya pengelolaan dan perawatan
elemen sistem dengan benar dan baik. Pengelolaan ini akan menjadi rumit seiring
dengan jumlah dan macam dari elemen. Sistem yang dirancang ini adalah suatu
alat bantu yaitu berupa perangkat lunak yang dijalankan di komputer sistem
akuisisi tersebut.
Pada aspek pertama, komputer dan
instrumen alat ukur harus sudah terhubung dan dapat saling berkomunikasi. Aspek
kedua, komputer dapat mengontrol alat ukur tersebut serta dapat mengambil dan
mengumpulkan data status/kondisi dari setiap alat ukur dengan lengkap. Data
yang lengkap ini menjadi suatu fakta yang kemudian diproses dengan algoritma
Sistem Pakar. Dengan menggunakan teknik aplikasi Sistem Pakar, dihasilkan suatu
program sistem perawatan instrumentasi alat ukur yang dapat melakukan
pemantauan, melacak dan diagnosa kerusakan instrumentasi serta dapat memberikan
saran atas kerusakan atau kesalahan alat ukur tersebut. Sistem ini merupakan
alat bantu otomatis yang mempunyai kemampuan analis dan daya nalar terhadap
suatu masalah. Uji coba sistem dilakukan untuk menguji dari kinerja rancangan perangkat
lunak yang telah disusun pada suatu sistem akuisisi yang telah berjalan. Program
sistem perawatan instrumentasi alat ukur yang pintar ini akan sangat membantu
bagi proses pengelolaan sistem dan pada akhirnya akan menunjang kualitas dari
sistem data akuisisi. Model sistem pengelolaan instrumentasi alat ukur ini
dapat dikembangkan untuk aplikasi khusus lainnya, misalkan suatu system
pengelolaan suatu instrumentasi jarakjauh {remote system).
3.3 Fungsi, Tugas dan Tujuan SIM
Sistem Informasi Manajemen memiliki
dua fungsi. Fungsi pertama adalah fungsi pengumpulan data internal maupun
eksternal perusahaan secara sistematik yang secra periodic mengalami
penyesuaian, seperti data-data penjualan perusahaan secara periodic,
barang-barang inventori, biaya harga, jumlah dan trend produksi, serta
jumlah tenaga kerja didalam perusahaan. Dta-data eksternal seperti perilaku
perusahaan pesaing, tren pasar, tren demografi termasuk didalamnya perilaku
konsumen, hukum-hukum atau undang-undang yang diberlakukan dalam dunia bisnis,
setra misalnya perubahan terjadi pada perusahaan penyuplai barang dan
transportasi. Fungsi kedua adalah pemprosesan data menjadi informasi
yang bermanfaat bagi para pengambil keputusaan manajemenen. Data-datang yang
telah dikumpul kemudian diklasifikasikan, diolah, dan dianlaisis atas dasar
fungsi-fungsi tertentu sesuai dengan kepentingan perusahaan. Hasil dari kedua
fungsi terseut kemudian disajikan dala suatu bentuk laporan yang membuat informasi-infomasi
penting yang yang dibutuhkan perusahaan, terutamanya bagi pengambil keputusan
dan manajemen perusahaan.
Selain dari fungsi utamanya
Sistem Informasi Manajamen juga mempunyai tugas lain yang penting. Adapun tugas
SIM sebagai berikut :
a. Pengelolaan Transaksi
b. Perencanaan Operasional
c. Perencanaa Teknis
d. Perencanaan Stategis
Pada kegiatan pertama SIM akan
menyajikan informasi untuk fungsi pengelolaan transaksi, penjelasan status dan
lain sebagainya. Pada kegiatan berikutnya Sistem Informasi Manajemen akan
menyajikan informasi-informasi juga mendukung kegiatan operasional perusahaan
sehari-hari. Selanjutnya Sistem Informasi Manajemen akan menyajikan informasi
unttuk perencanaan takn\tis dan mengambilan keputusan untuk pengendalian
opersioanla perusahaan. Pada akhirnya Sistem Informasi Manajemen akan berguna
untuk perencanaan startegis dan kebijakan dalam pengambilan keputusan bagi
manajemen puncak.
Tujuan Sisitem Informasi Manajemen adalah untuk meningkat efektivitas para
menajer yang menggunakan Informasi tersebut. Peningkatan tersebut dapat
dilakukan dengan cara :
a. Mengusahakan sebanyak mungkin
keputusan-keputusan yang diambil sebaai dasar tujuan organisasi.
b. Melancarkan semua kegiatan yang
bersifat rutin agar dapat mengurai waktu supervisi.
c. Memeberi tanda sejauh mungkin
sebagai peringatan untuk menghadapi kesukaran yang mungkin timbul diluar
dugaan.
d. Menyajikan informasi kepada manajer
yang akan membantu membuat keputusan yang lebih baik secara cepat dan tepat.
Informasi harus jelas kepada manajer yang membutuhkan.
Adapun tujuan lainnya yaitu Sisem Informasi manajemen
membantu segala jenis bisnis meningkatkan efesiensi dan efektivitas proses
bisnis dalam pengambilan keputusan manajerial dan kerjasama kelompok kerja,
hingga dapat memperkuat posisi kompetitif dalam pasar yang cepat berubah.
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi
manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi
yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk
masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya.
Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan
dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi
memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik
yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang
strategis.
Sehingga
SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data
maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Beberapa
penjabaran fungsi sistem informasi antara lain
adalah sebagai berikut:
·
Meningkatkan
aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para
pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
·
Menjamin
tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi
secara kritis.
·
Mengembangkan
proses perencanaan yang efektif.
·
Mengidentifikasi
kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
·
Menetapkan
investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
·
Mengantisipasi
dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan
teknologi baru.
·
Memperbaiki
produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
·
Organisasi
menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi
biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan
mereka.
.
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah suatu sIstem
manusia/mesin yang terpadu yang menyediakan informasi untuk mendukung fungsi-fungsi
operasi manajemen dan pengambilan keputusan di dalam organisasi. . Sistem
informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan
dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan
sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam
mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dair sumber
daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan
keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya
informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat
manajemen. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen
dan keputusan, dan sebuah “data base”.
Sistem infomarsi menajemen sendiri memiliki 5 komponen, yaitu : Sistem
Pemprosesan Data (Data Proscesing System), Sistem Pelaporan Manajemen (
Management Reporting System), Sistem Pendukung Dalam Pengambilan
Keputusan(Decision Support System), Sistem Otomasi Kantor (Office
Automatic System) dan Sistem Pintar (Expert System. Sistem Informasi
Manajemen memiliki dua fungsi utama. yaitu fungsi pengumpulan data internal
maupun eksternal dan fungsi pemprosesan data menjadi informasi yang
bermanfaat bagi para pengambil keputusaan manajemenen.
4.2
Saran
Pembuatan makalah ini
sangat jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan sumber yang kami peroleh.
Sehingga isi dari makalah ini masih bersifat umum, oleh karena itu kami
harapkan agar pembaca bisa mecari sumber yang lain guna membandingkan dengan
pembahasan yang kami buat, guna mengoreksi bila terjadi kelasahan dalam
pembuatan makalah ini.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Manullang .M, 2002, Pengantar
Bisnis, ugm Gadjah Mada University Press, Yogyakarya.
Sadono
Sukirno., Wan Sabri Husin., Danny Indrianto., Charles Sianturi., Kurniawan
Saefullah., 2006, Pengantar Bisinis, Kencana, Jakarta.
Sumber :
http://notcupz.blogspot.com/2011/05/makalah-sistem-informasi-manajemen.html
0 komentar:
Posting Komentar