IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK
KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM OPERASIONAL PERUSAHAAN PADA ERA GLOBALISASI
PENDAHULUAN
Tidak dapat disangkal bahwa
salah satu penyebab utama terjadinya era globalisasi yang datangnya lebih cepat
yaitu karena perkembangan pesat teknologi informasi. Kemajuan teknologi digital
yang dipadu dengan telekomunikasi telah membawa komputer memasuki masa-masa
“revolusi”-nya. Kegunaan komputer di perusahaan tidak hanya untuk meningkatkan
efisiensi, namun lebih jauh untuk mendukung terjadinya proses kerja yang lebih
efektif. Tidak seperti halnya pada era komputerisasi dimana komputer hanya
menjadi “milik pribadi” Divisi EDP (Electronic Data Processing). perusahaan, di
era kedua ini setiap individu di organisasi dapat memanfaatkan kecanggihan
komputer, seperti untuk mengolah database, spreadsheet, maupun data processing
(end-user computing). Tidak ada yang dapat menahan lajunya perkembangan
teknologi informasi. Keberadaannya telah menghilangkan garis-garis batas antar
negara dalam hal flow of information.
1. Konsep manajemen informasi
dalam perusahaan
Manajemen kantor
administratif, mirip dengan manajemen informasi, menjadi bidang kerja dinamis
yang terdiri dari sistem administrasi, proses data, reprografis, proses kata,
manajemen data, telekomunikasi dan mikrografis. Fungsi
dan prinsip manajemen informasi yang efektif dapat diterapkan di berbagai jenis
kantor. Tugas kantor lama seperti komunikasi lisan dan tulisan, mengolah dan
melaporkan, penyimpanan data, akunting, dan pemberkasan masih ada, tapi
diperbarui.
Konsep keungggulan kompetitif dalam operasional
perusahaan
Dalam
mengimplementasikan konsep e-business, terlihat jelas bahwa meraih keunggulan
kompetitif (competitive advantage) jauh lebih mudah dibandingkan
mempertahankannya. perusahaan harus memiliki kriteria-kriteria (critical
success factors) dan ukuran-ukuran (performance indicators) yang dapat
dijadikan sebagai barometer sukses tidaknya perusahaan dalam memiliki dan
mempertahankan keunggulun kompetitif tertentu.
Secara
garis besar, ada empat periode atau era perkembangan sistem informasi, yang
dimulai dari pertama kali diketemukannya komputer hingga saat ini. Ada
punbeberapa konsep kompetitif yaitu : mengenai akses yang cepat dalam mencari
informasi yang berkaitan dengan perusahaan tersebut, teknik penyampaian
informasi, dan visualisasi.
2.
Strategic Uses of Information Technology
Strategi merupakan arahan dan
ruang lingkup dari perusahaan dalam jangka panjang yang akan memberikan
keuntungan bagi perusahaan melalui penggunaan sumber daya yang ada dalam
lingkungan yang mendukung untuk memenuhi kebutuhan pasar dan memenuhi harapan
dari para stakeholder.
Ada dua kemungkinan yang dapat
dilakukan, pertama proses bisnis perlu dilakukan modifikasi agar sesuai dengan
IT yang digunakan, atau kedua melakukan penyesuaian atau kustomisasi terhadap
IT. Peranaan IT dalam organisasi ini juga akan mempengaruhi penyelarasan yang
terjadi dalam perusahaan.
3. Membangun Customer Focused
Salah satu pendekatan
pemecahan masalah yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan strategi
pemasaran relasional.
Perusahaan yang dapat membangun bisnis yang berfokus pada customer adalah bagaimana dia dapat :
Perusahaan yang dapat membangun bisnis yang berfokus pada customer adalah bagaimana dia dapat :
- Mempertahankan agar customers loyal
- Dapat mengantsisipasi kebutuhan masa yang kan datang
- Mampu merespon kekhawatiran customer
- Menyediakan pelayanan yang berkualitas tinggi kepada customer
- Customer focused juga berarti memberikan yang terbaik bagi konsumen dan menjadikannya puas akan sejumlah rupiah yang dikeluarkan.
4.
Value Chain & Strategic Information System
Strategis sistem teknologi
informasi adalah sebagai langkah awal dalam membuat perencanaan sistem
teknologi informasi.
·
Pada tahap pertama yaitu
penelitian dilakukan studi literatur tentang sistem informasi dan perencanaan
strategis sistem teknologi informasi.
·
Tahap kedua yaitu dilakukan
pengumpulan data dan informasi sesuai dengan kebutuhan penelitian. Tahap ketika
dilakukan analisis bisnis dan analisis sistem teknologi informasi. Analisis
bisnis yang dilakukan adalah analisis 5 competitive forces model Porter,
analisis Strength Weaknesses Opportunity Threaths (SWOT), analisis value chain.
Analisis sistem teknologi informasi yang dilakukan adalah analisis Information
System Strategic Grid model McFarlan dan analisis kesenjangan.
·
Bagian akhir analisis
dilengkapi dengan rekomendasi strategi untuk pengembangan sistem teknologi
informasi.
5.
Re-engineering Bussiness Process
Business Process
Reengineering dikenal juga dengan istilah Business Process Redesign
(Perancangan Ulang Proses Bisnis), Business Transformation, atau Business
Process Change Management. Re-engineering ("rekayasa ulang") adalah
dasar dari perkembangan-perkembangan manajemen yang muncul belakangan ini.
Perancangan ulang membagi-bagi proses bisnis menjadi sub-sub proses dan tugas
yang dilaksanakan oleh beberapa area fungsional terspesialisasi dalam
organisasi, Perancangan ulang memaksimalkan kinerja subproses yang akan
menghasilkan beberapa keuntungan, namun tidak menjanjikan peningkatan yang
dramatis jika prosesnya sendiri tidak efisien dan tertinggal.
6.
Menciptakan
Virtual Company
Suatu perusahaan
yang membuat suatu aplikasi sistem informasi yang digunakan untuk menjembatani
antara perusahaan dan klien secara online.
Untuk
membangun sebuah Virtual Company, ada beberapa komponen yang dapat digunakan ,
diantaranya :
1)
Email
2)
Sistem yang otomatis dan mudah digunakan
3)
Digital company
4)
Monitoring
5)
Infrastruktur
6)
Motivasi
7)
user-friendly
Untuk factor waktu, aplikasi
yang bisa menjadi pilihan adalah e-mail, IM, intranet, electroni meeting.
Sedangkan untuk faktor jangkauan ruang/area, teknologi yang bisa menjadi pilihan
adalah mobile phone, PDA,Laptop,internet. Kedua pilihan teknologi dan aplikasi
tersebut akan menjadi dasar bagi Manager dalam pengambilan keputusan dan
bertindak sesuai kebutuhan organisasi dan management.
7. Membangun Knowledge Creating Company
Knowledge management adalah
kumpulan perangkat, teknik, dan strategi untuk mempertahankan. . Knowledge
creation adalah proses inti dari inisiatif knowledge management, yang secara
khusus mempunyai dampak untuk menghasilkan new knowledge agar dapat menciptakan
inovasi untuk meningkatkan pertumbuhan corporate performance.
Ada 2 macam knowledge yang dikembangkan perusahaan :
·
Explicit knowledge: data, dokumen, dan seluruh hal yang
tertulis atau yang tersimpan didalam computer.
·
Tacit knowledge: “how-to” knowledge yang ada dalam pikiran
masing masing pekerja Tacit Knowledge seringkali menggambarkan informasi
terpenting dari sebuah organisasi.
Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
·
Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai
suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut
perencanaan. Oleh karenanya,
perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan
tersebut.
·
Pengendalian,
perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat,
rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus
memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana
mestinya. Aktivitas manajerial
untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai
kebutuhan, disebut kebutuhan.
·
Pengambilan Keputusan, proses pemilihan diantara
berbagai alternative disebut
dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan
antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih diantara beberapa
tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari
beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan
dengan fungsi pengendalian.
0 komentar:
Posting Komentar